Apk FaceApp Ternyata Berbahaya - Hello kali ini saya akan membahas sedikit tentang aplikasi FaceApp dapat mengintai para penggunanya yang sedang viral sekarang.

Melalui FaceApp kalian dapat mengedit wajah kalian menjadi lebih tua dan di indonesia sendiri sedang naik daun atau trending aplikasi tersebut dan warganet berbondong untuk menginstall aplikasi FaceApp.

Apk FaceApp Ternyata Berbahaya
Apk FaceApp Ternyata Berbahaya

Menurut saya sendiri aplikasi tersebut sangatlah bagus dan sangat userfriendly sehingga para warganet bisa mengekspresikan wajah mereka pada masa tua yang akan mendatang.

Tapi Siapa sangka aplikasi sebagus itu ternyata punya sisi negativ yang belum banyak orang ketahui.

Berikut Adalah Bahaya nya Aplikasi FaceApp :

Aplikasi FaceApp kini kembali viral dan banyak dipakai oleh para pengguna smartphone lewat tantangan #AgeChallenge, termasuk di Indonesia.

FaceApp adalah aplikasi yang dapat mengubah foto wajah menggunakan beberapa efek.

Satu di antaranya yang digemari adalah efek untuk mengubah wajah menjadi terlihat lebih tua.

Dikutip dari Kompas.com, meski terlihat mengasyikkan, pengguna tampaknya harus lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi ini.

Pasalnya, FaceApp ternyata bisa saja menyebarkan, menyimpan, bahkan menjual foto pengguna untuk tujuan komersial meski foto tersebut telah dihapus.

Kemungkinan itu tertuang dalam bagian persetujuan dan ketentuan pemakaian dari aplikasi FaceApp.

Bagian tersebut biasanya memang jarang dibaca karena kebanyakan pengguna cenderung buru-buru menekan tombol agree.

bahaya faceapp hacker
Hati-Hati Saat Menggunakan Aplikasi

Di sini, tepatnya di bagian ketentuan user content, FaceApp mengatakan, "Anda memiliki semua hak konten. Selanjutnya FaceApp tidak mengklaim kepemilikan atas konten pengguna yang diposting melalui layanan."

Kalimat tersebut memang terdengar seolah melindungi konten-konten milik pengguna.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah kalimat "Kecuali untuk lisensi yang Anda berikan di bawah ini" yang tertulis pada awal ketentuan.

Pada bagian selanjutnya, FaceApp menjelaskan bahwa lisensi yang dimaksud tak lain berupa lisensi penuh dan tidak dapat dibatalkan.

Berikut ini kutipan selangkapnya "Anda memberi FaceApp lisensi yang berlaku selamanya, tidak dapat dibatalkan, tidak eksklusif, bebas royalti, dibayar penuh, untuk mereproduksi, memodifikasi, mengadaptasi, memublikasikan, menerjemahkan, membuat karya turunan, mendistribusikan, memajang karya di hadapan publik, dan menampilkan konten milik Anda dengan nama, nama pengguna, atau bentuk apa pun yang diberikan dalam semua format dan saluran media, tanpa kompensasi kepada Anda".

"Dengan menggunakan layanan ini, Anda setuju bahwa konten milik pengguna dapat digunakan untuk tujuan komersial. Anda selanjutnya mengakui bahwa penggunaan konten untuk tujuan komersial FaceApp tidak akan mencederai Anda atau orang yang Anda beri wewenang untuk bertindak atas namanya."

Dirangkum KompasTekno artinya, dengan memakai FaceApp, Anda akan sepenuhnya menyerahkan hak atas foto Anda yang dihasilkan lewat aplikasi tersebut ke pihak developer.

Baca Juga : Jasa Buat Furniture

Kemudian, setelah memiliki hak penuh atas foto Anda, FaceApp berhak melakukan apa pun dengan materi tersebut, termasuk meyebarkannya dan menggunakannya untuk keperluan komersial tanpa perlu meminta izin ataupun memberikan kompensasi kepada Anda.

Mengapa Kita Perlu Berhati-hati Saat Menggunakan FaceApp ?

Bagian ini khusus buat mereka yang cukup serius memperhatikan perlindungan data pribadi. Kalau tidak terlalu peduli, ya berhentilah membaca artikel ini. Sebab kabarnya, data pengguna FaceApp cukup rentan disalahgunakan.

Pada term and condition atau syarat dan ketentuan layanan yang dibuat Wireless Lab selaku pengembang FaceApp, ditemukan beberapa hal yang cukup mengganjal. Kutipan syarat dan ketentuan tersebut saya sertakan di bawah ini.

"you grant FaceApp a perpetual, irrevocable, nonexclusive, royalty-free, worldwide, fully-paid, transferable sub-licensable license to use, reproduce, modify, adapt, publish, translate, create derivative works from, distribute, publicly perform and display your User Content and any name, username or likeness provided in connection with your User Content in all media formats and channels now known or later developed, without compensation to you".

Secara singkat pada ketentuan layanan tersebut, pengguna memberikan FaceApp kebebasan untuk mendistribusikan, mengubah, mereproduksi, menayangkan, dan semacamnya terhadap konten yang diunggah pengguna di FaceApp. Dan FaceApp tidak memberikan kompensasi apapun.

Ketika pengguna sudah menyetujui syarat dan ketentuan FaceApp di awal ketika melakukan instalasi, maka aturan tersebut melekat dan tak bisa dibatalkan kecuali pengguna berhenti menggunakan FaceApp. Ya jarang juga 'kan ketika menginstal aplikasi, kita membaca aturannya 

FaceApp juga berkantor di Saint Petersburg, Rusia, dimana wilayah ini tidak masuk Uni Eropa apalagi Amerika Serikat. Sekadar informasi, Uni Eropa dan Amerika Serikat cukup ketat untuk persoalan penyalahgunaan data pribadi. Sehingga ketika ada masalah apapun, orang-orang tidak bisa menggunakan hukum di kedua wilayah tersebut untuk menggugat Wireless Lab, selaku pengembang FaceApp.

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam syarat dan ketentuan FaceApp selanjutnya.

"FaceApp, its Affiliates, or Service Providers may transfer information that we collect about you, including personal information across borders and from your country or jurisdiction to other countries or jurisdictions around the world. If you are located in the European Union or other regions with laws governing data collection and use that may differ from U.S. law, please note that we may transfer information, including personal information, to a country and jurisdiction that does not have the same data protection laws as your jurisdiction."

Sebagai pengguna akhir, end-user, yang hanya berharap manfaat dari aplikasi yang diinstal di smartphone, tentu banyak berharap kalau aplikasi apapun, termasuk FaceApp tidak memberikan bahaya apapun. Tetapi tentu potensi bahaya ini bisa berlainan antara aplikasi yang satu dengan aplikasi yang lainnya.

Pasalnya melihat permission request dari FaceApp juga sudah mencurigakan. Banyak yang merasa kalau 'akses terhadap galeri foto di smartphone' yang memaksa pengguna untuk selalu membukanya cukup berlebihan. Maksudnya ketika kita mengatur agar galeri foto tak bisa dibuka oleh aplikasi pihak ketiga, FaceApp ini tetap mampu menerobosnya dengan memanfaatkan 'celah' pada sistem operasi.

#AgeChallenge
#AgeChallenge

Misalnya terhadap pengguna iOS. Pada pengguna sistem operasi milik Apple ini, FaceApp bisa tetap melihat-lihat isi library meskipun penggunanya telah mengatur permission request sebagai 'never' alias tidak pernah mengizinkan kepada aplikasi lain untuk melihat isinya. Celahnya adalah, Apple mengubah 'never' tadi menjadi 'read and write' ketika pengguna mengunggah foto ke aplikasi lain lebih dari sekali.

iOS saja rentan seperti itu, apalagi Android. Di permission request-nya saja, FaceApp sudah meminta cukup banyak akses.

Untuk itulah menggunakan FaceApp ini memang mesti waspada. Sebab ngomong-ngomong soal Saint Petersburg, kemenangan Donald Trump juga 'disumbang' oleh para 'pegiat digital' dari salah satu kota di Rusia yang berada di ujung Teluk Finlandia ini.

Tetapi tentu saja kesenangan dalam melihat foto diri menjadi jauh lebih tua atau menjadi muda kembali jauh lebih mengasyikkan dibandingkan mengurusi potensi penyalahgunaan data pribadi.

UPDATE:

Wireless Lab akhirnya merespon berita-berita miring tentang syarat dan ketentuan dalam FaceApp. Intinya, dalam rilis pers yang dikeluarkan startup Rusia tersebut menjelaskan kalau FaceApp tidak seperti yang dituduhkan.

FaceApp membantah kalau mereka mengambil foto dari galeri yang tak pernah diunggah pengguna, tidak juga mengirimkannya ke Rusia, dan tak pernah mengaktifkan aplikasi tanpa sepengetahuan pengguna. 

Post a Comment

http://www.hackcuih.com/ akan terus berkembang dan akan membagikan artikel menarik lainnya.

Previous Post Next Post